SEMANGAT MEMBANGUN KOTA METRO MENJADI KOTA TANPA KUMUH

Selasa, 25 Juli 2017

WORKSHOP EVALUASI BUSINESS DEVELOPMENT CENTRE (BDC) KOTA METRO 2017

workshop ini deselenggarakan pada hari Selasa sampai Rabu Tanggal 25 - 26 juli 2017 bertempat di Gedung Barakah Meeting Point Kota Metro yang dibuka langsung oleh Kepala Bappeda Kota Metro Ir.Bangkit Haryo Utomo, MT serta menghadirkan narasumber yaitu bapak Yogi Christian selaku manager marketing indomaret lampung, bapak Horo Wahyudi selaku Owner Nuha Food, dan Bapak Ali Musyafa selaku Direktur Muhammadiyah Bisnis Center, serta dimoderatori oleh Korkot 3 KOTAKU Kota Metro Bapak Heri Supriyadi.S.Sos

Adapun tujan workshop ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya meletakkan landasan dan memicu tumbuhnya sinergi gerakan kolaborasi dalam program perekonomian di perkotaan, melalui pembangunan gerakan kolaborasi ini diharapkan mampu menumbuhkembangkan jaringan yang sinergis sehingga upaya Business Development Centre (BDC) Kota Metro dapat tercapai di tahun 2019.



jadwal kegiatan Workshop :
JADWAL KEGIATAN
WORKSHOP PENGEMBANGAN BUSSINESS DEVELOPMENT CENTER (BDC)
SEBAGAI INSTITUSI BISNIS DAN KOLABORASI USAHA
 PROGRAM KOTAKU
                                                         
WAKTU
KEGIATAN
NARA SUMBER/FASILITATOR
Hari ke-1, 
08.0008.30
Registrasi 
Panitia
08.30 – 09.00
Pembukaan
-     Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
-     Laporan Panitia
-     Arahan dan Pembukaan Workshop
-     Do’a


Korkot dan Pemerintah Kota Metro
09.00 – 09.30
Coffee break

09.30 – 10.30
Pengantar FGD
-      Penjelasan hasil studi Konsultan Evaluasi
-      Pembagian Kelompok
Fasilitator Kelas: Korkot


10.30 – 12.00
FGD (3 Desk: FGD Tema 1, 2 dan 3)
Pemandu FGD
12.00 – 13.00
Ishoma

13.00 – 14.00
Lanjutan FGD FGD (3 Desk: FGD Tema 1, 2 dan 3)
Pemandu FGD
14.00 – 15.00
Pleno Pembahasan Rekomendasi Hasil FGD:
-     Penyampaian Hasil FGD oleh Tim Perumus
-     Pembahasan oleh 3 Narasumber
-     Masukan dari peserta
Fasilitator Kelas: Korkot
Penyaji: Tim Perumus
Nara Sumber:
1.   Praktisi Kelembagaan Bisnis
2.   Praktisi Pengelolaan Bisnis
3.  Praktisi Jejaring Bisnis
15.00 – 17.00
Coffee break

17.00 – 17.30
Lanjutan FGD FGD (3 Desk: FGD Tema 1, 2 dan 3)
Pleno Pembahasan Rekomendasi Hasil FGD:
-     Penyampaian Hasil FGD oleh Tim Perumus
-     Pembahasan oleh 3 Narasumber
-     Masukan dari peserta
Fasilitator Kelas: Korkot
Penyaji: Tim Perumus
Nara Sumber:
4.   Praktisi Kelembagaan Bisnis
5.   Praktisi Pengelolaan Bisnis
6.  Praktisi Jejaring Bisnis

Hari ke-2, 
08.30 – 12.00
Pleno Pembahasan Rekomendasi Hasil FGD:
-     Penyampaian Hasil FGD oleh Tim Perumus
-     Pembahasan oleh 3 Narasumber
-     Masukan dari peserta
Fasilitator Kelas: Korkot
Penyaji: Tim Perumus
Nara Sumber:
7.   Praktisi Kelembagaan Bisnis
8.   Praktisi Pengelolaan Bisnis
9.  Praktisi Jejaring Bisnis
12.00 – 13.00
Coffe Break
Panitia
13.00 – 14.00
Penutupan
Panitia


ISU STRATEGIS dan REKOMENDASI
FGD-1 KELEMBAGAAN BDC SEBAGAI INSTITUSI BISNIS

Isu-isu Strategis :
  1. BDC masih terlilit dalam regulasi program yang terlalu ketat,  birokrasi yang rumit dan lambat. Sehingga BDC tidak mampu menjadi institusi bisnis yang lebih mandiri dan profesional.
  2. Belum jelasnya format kelembagaan dan struktur BDC  sebagai lembaga sebagai lembaga bisnis. Format yang ada sekarang ini tampak BDC sebagai lembaga bisnis yang tidak nampak bisnis. Sehingga BDC tidak efektif dan mampu memenuhi harapan dan kebutuhan para pelaku LKM/KSM yang ada sebagai lembaga bisnis yang profesional (bisnis oriented)
Rekomendasi  :
  1. Mendorong revitalisasi/restrukturisasi kelembagaan BDC baik dari format/bentuk kelembagaan, sisi regulasi dan struktur organisasi agar benar-benar menjadi lembaga bisnis oriented, otonom, independent terhindar intervensi birokrasi dan regulasi yang rumit yang akan menghambat pengembangan usaha  bisnis.
  2. Mendorong BDC mampu menjadi badan usaha/bisnis yang berbadan hukum baik itu dalam bentuk perusahaan (perseroan terbatas) maupun dalam bentuk koperasi (barang dan jasa) untuk menjamin kepastian akuntabilitas dan transparansi bisnis.
  3. Mendorong Top Leader BDC ditingkat nasional untuk melakukan revitalisasi kebijakan program dan kelembagaan BDC secara cepat, serta memberi ruang otonomi bagi masing-masing daerah pilot project sesuai kearifan lokal demi keberhasilan program.
  4. Merubah Anggaran Dasar, khususnya menambahkan Visi dan Misi
BDC Sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Kerakyatan.

Misi :
1.    BDC Sebagai wadah KSM untuk pengembangan dan pemasaran ekonomi.
2.    Penguatan lembaga sebagai institusi bisnis dan pemasaran serta sinergi usaha.
3.    BDC sebagai wadah pengembangan usaha
4.    Sebagai layanan promosi dan layana usaha
5.    Perluasan jejaring dengn pemerintah dan pihak lain.
  1. Merekrut tenaga ahli
  2. Menentukan pertemuan rutin antara komite dan pengelola sebulan sekali
  3. Adanya Perencanaan bisnis yang faktual untuk acuan kerja Komite, Pengelola dan Tenaga Ahli
  4. Pelaporan pengelola kepada komite, pelaporan komite kepada pemerintah daerah dilaporkan secara kontinyu sebulan sekali setiap tanggal 10 bulan berjalan.
  5. Membuat Grup Komunikasi Digital (WA atau sejenisnya), antara pengelola dan komite

ISU STRATEGIS dan REKOMENDASI
FGD-2 PENGELOLAAN USAHA BDC

Isu-isu Strategis :
  1. Pemetaan KSM dan produk KSM yang belum optimal di lakukan oleh BDC
  2. Menjalankan konsep BDC yang sudah ada.
  3. Rencana Usaha belum berjalan dengan Optimal serta di ketahui oleh semua internal BDC.
  4. Diperlukannya Konsultan/pendamping khusus dan dukungan pemerintah daerah untuk sertifikasi produk KSM.
  5. Perlu adanya penguatan internal BDC (komite dan pengelola).
  6. Pelaporan keuangan pengelola yang belum terdistribusi ke Komite tepat waktu.
Rekomendasi  :
  1. Menjalankan mekanisme pemetaan KSM dan Produk secara optimal oleh BDC sendiri
  2. Lembaga BDC harus punya konsep pengembangan usaha yang sudah ditetapkan berdasarkan potensi usaha KSM adan atau mereview kembali konsep yang sudah ada.
  3. Rencana Usaha/business plan harus di turunkan/breakdown dalam jangka watktu yang lebih pendek atau per bulan agar dapat di ukur capaiannya.
  4. Merekrut Tenaga Ahli/konsultan khusus terkait pemasaran dan pengembangan produk dan konsultasi KSM
  5. Perlu adanya penguatan kapasitas terhadap Komite BDC yang baru serta pengelola
  6. Pengelola BDC harus memberikan laporan 1 bulan sekali dan tepat waktu kepada Komite.

ISU STRATEGIS dan REKOMENDASI
FGD-3 KOLABORASI dan JEJARING USAHA BDC

Isu-isu Strategis :
  1. Belum berjalannya mekanisme (POB) secara optimal yang ada dalam internal kelembagaan BDC baik di tingkatan Komite dan Pengelola.
  2. Perlu adanya Perkumpulan/Forum/Asosiasi untuk tingkat KSM.
  3. Diperlukan Institusi yang mendukung jaringan usaha, terutama pemerintahan.
  4. Diperlukannya Konsultan/pendamping khusus untuk memecahkan persoalan bisnis di tingkat KSM.
  5. Perlu adanya Kebijakan dalam penyederhanaan alur administrasi pemerintahan dan biaya terhadap perizinan usaha.
  6. Perlu adanya Perkumpulan/Forum/Asosiasi antar BDC.
Rekomendasi  :
1.   Melakukan penguatan internal (Komite dan Pengelola) BDC secara berkala/pertemuan rutin antar Komite, antar Pengelola dan antar Komite dan Pengelola.
2.      Sosialisasi BDC oleh Komite dan Pengelola yang berkelanjutan
3.  Komite dan Pengelola memfasilitasi pembentukan Asosiasi/Forum/Perkumpulan di tingkat KSM binaan BDC
4.      Melakukan Pemetaan dan menjalin kerjasama terhadap institusi yang dapat mendukung usaha KSM baik dari Pemerintahan, Swasta maupun Pihak Peduli lainnya
5.  Merekrut pengelola (khusus) yang konsen dengan pemecahan masalah KSM dan atau Pemaksimalan peran Tenaga Ahli
6.   Melakukan Audiensi kepada Kepala Pemerintahan terkait perizinan usaha dan penyederhanaan alur administrasi khusus untuk KSM binaan BDC
             Menginisiasi Forum antar BDC khususnya untuk Provinsi Lampung.









0 komentar:

Posting Komentar